OpenAI baru-baru ini menandatangani kesepakatan substansial dengan Amazon Web Services (AWS) untuk memperoleh kekuatan komputasi senilai miliaran dolar. Kesepakatan ini menyoroti semakin terhubungnya sektor AI, menempatkan OpenAI di garis depan kolaborasi dengan pemain industri besar seperti Google, Oracle, Nvidia, dan AMD.
Kemitraan dengan AWS sangat penting, karena OpenAI mendapatkan pengakuan terutama melalui kolaborasinya dengan Microsoft, yang merupakan pesaing utama Amazon di pasar cloud. Selain itu, Amazon adalah investor signifikan di Anthropic, rival utama OpenAI. Baik Amazon maupun Microsoft secara aktif bekerja untuk mengembangkan model AI mereka sendiri untuk bersaing dengan startup seperti OpenAI.
Kekhawatiran meningkat di kalangan analis bahwa meningkatnya persaingan untuk infrastruktur AI dan pengaturan keuangan yang unik mungkin menunjukkan awal dari gelembung AI. Proyeksi menunjukkan bahwa antara 2026 dan 2027, perusahaan-perusahaan AS dapat menginvestasikan lebih dari $500 miliar dalam infrastruktur AI, menurut jurnalis keuangan Derek Thompson.
Patrick Moorhead, kepala analis di Moor Insights & Strategy, percaya bahwa baik perusahaan teknologi besar maupun startup AI benar-benar memerlukan kapasitas komputasi yang lebih besar dan melihat potensi untuk profitabilitas. Dia mencatat bahwa kesepakatan ini menunjukkan komitmen Amazon terhadap AI, menanggapi persepsi bahwa mereka tertinggal di sektor ini. "Banyak orang mengatakan mereka sudah kalah, tetapi mereka baru saja mengeluarkan $38 miliar, yang cukup luar biasa," kata Moorhead.
Moorhead juga menunjukkan bahwa OpenAI bertujuan untuk mendiversifikasi kemitraan cloud-nya untuk mengurangi ketergantungan pada penyedia tunggal. Dalam pengumumannya, Amazon menyatakan bahwa mereka sedang mengembangkan infrastruktur khusus yang disesuaikan untuk OpenAI, yang akan memanfaatkan dua jenis chip Nvidia, GB200s dan GB300s, untuk tugas pelatihan dan inferensi. Pengaturan ini akan memberikan OpenAI akses ke ratusan ribu GPU NVIDIA canggih dan kemampuan untuk meningkatkan hingga puluhan juta CPU untuk menangani beban kerja yang menuntut secara efisien.
OpenAI dan rekan-rekannya semakin menyadari pentingnya AI yang bersifat agensial seiring semakin banyak pengguna beralih ke alat AI untuk menjelajahi internet. "Meningkatkan AI frontier memerlukan komputasi yang besar dan andal," kata Sam Altman, salah satu pendiri dan CEO OpenAI, dalam pengumuman tersebut. Baru-baru ini, OpenAI juga mengungkapkan rencana untuk mengadopsi struktur profit baru untuk memfasilitasi penggalangan dana, sambil tetap dikelola oleh organisasi nirlaba.